14 September 2008

M a d a

Kata mada belum penulis temukan dalam bahasa Melayu atau Indonesia. Dalam bahasa Minang mada berarti bandel, keras kepala, atau keras hati. Dalam lingkungan anak gaul di Pekanbaru yang sebagian bahasa pasarannya bahasa Minang, kata itu juga berkonotasi nakal dan usil.

Karena itu ada yang mengklaim bahwa Gajah Mada berasal dari ranah Minang. Secara bergurau klaim itu diasosiasikan ke gambaran wajah patung batu Gajah Mada yang ada dalam buku-buku sejarah. Yang lebih serius adalah karena sepak terjang patih kerajaan Majapahit itu yang berani dan kuat dalam bertahan tanpa mengenal rasa takut pada ancaman yang hebat.

Sikap mada (Inggeris: stubborn) ini diasosiasikan pada rendahnya tingkat pendidikan sehingga ketidaktahuan menjadi penghalang untuk menerima pikiran orang lain. Tapi premis tadi ternyata juga hinggap pada orang yang tingkat pendidikannya lebih baik di Amerika sana.
Pantai negara bagian Texas dilanda badai Ike hari Sabtu 13 September 2008. Hembusan angin dengan kecepatan 110 mil per jam (sekitar 180 km/jam) menyapu pantai yang menimbulkan gelombang besar, membanjiri ribuan rumah, merubuhkan banyak rumah, memecahkan kaca-kaca gedung tinggi, dan mengakibatkan putusnya aliran listrik untuk sekitar tiga juta orang yang diperkirakan untuk tiga minggu ini. Sampai malamnya, belum dapat diketahui berapa banyak korban nyawa atau cedera serta kerusakan yang terjadi karena jalan-jalan terputus. Pihak otoritas mengkhawatirkan ini jadi semacam “slow motion disaster” karena banyaknya orang yang terjebak badai di rumah-rumah mereka.

Upaya penyelamatan baru bisa mengevakuasi 300 orang, hanya sejumput dari ribuan orang yang masih terlantar di rumah-rumah yang kena banjir. Diperkirakan ada 140.000 orang yang mengabaikan perintah mengungsi kepada sekitar sejuta penduduk sebelum Badai Ike datang. Orang-orang Amerika yang “mada” ini nekad bertahan dan baru menyadari kekeliruan mereka setelah badai datang. Anehnya, mereka menuntut otoritas untuk menyelamatkan mereka semalaman yang tentunya tidak mungkin. Seorang lelaki 65 tahun yang berhasil diselamatkan dari trailernya ketika air sudah se lutut berkata: “Saya menemukan banyak sekali ular di rumah saya, jika tidak saya akan tetap bertahan.” Padahal ia kehilangan hartanya kecuali obat-obat dan rokoknya!!
Sekarang petugas penyelamat sedang berjuang hebat untuk menyelamatkan ribuan orang. Gubernur Texas sampai menyebutkan ini sebagai upaya SAR terbesar sepanjang sejarah Texas. Para petugas SAR sangat gusar dan frustrasi karena demikian banyak orang yang mengabaikan peringatan dini mereka. Seorang pejabat menyatakan kegusarannya: “Jika anda mengabaikan suatu peringatan, tidak hanya membahayakan diri anda sendiri tapi juga menimbulkan resiko bagi mereka yang akan melakukan pertolongan. Sementara ini kerugian akibat Badai Ike ditaksir minimal US$8 miliar.
Nampaknya sesuailah gambaran lelaki Amerika yang satu tadi dan mungkin juga ribuan orang lainnya yang terjebak badai itu dengan makna serta konotasi mada dalam bahsa Minang itu. Apa yang menyebabkan hal ini tentu pastinya kita belum tahu. Mungkin ini justru karena merasa lebih pintar dan tahu tentang banyak hal atau hanya karena arogansi, sebagaimana juga dapat kita amati dalam sikap pribadi George W. Bush, presiden mereka. Wallahualam. (sumber Yahoo News 14 September 2008 dan foto-foto http://www.khou.%20com/perl/%20common/slideshow%20/sspop.pl?)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar