10 November 2008

Hari Pahlawan: Bisa Merinding

Senin 10 Nopember 2008 adalah Hari Pahlawan. Instansi-instansi pemerintah melakukan upacara bendera yang diikuti dengan acara Ziarah Nasional ke taman makam pahlawan (TMP). Setiap kali, ziarah TMP memberikan suasana khas.

Tidak seperti pemakaman umum lainnya yang penuh rumput dan semak, TMP yang layoutnya teratur senantiasa terpelihara kebersihannya. Lingkungan TMP layaknya juga seperti taman yang dihiasi dengan tanaman dan pepohonan secara rapi dan terawat. Dalam keindahan itu, deretan nisan makam para pahlawan yang demikian banyak itu menegakkan bulu roma.

Meski mereka yang dimakamkan di TMP dari generasi yang berbeda, ada satu hal yang sama pada mereka: semangat pengorbanan demi bangsa ini. Jika kita sempat mengamati salah seorang dari mereka ketika hidup, Insya Allah ia adalah seorang yang memang pantas ditauladani. Sebagian besar kita memang tidak melihat langsung ketika mereka berjuang dulu tapi sikap siap berkorban untuk kepentingan luas ini masih tercermin dalam masa sisa hidup mereka.

Jika sebagian dari kita bisa mentauladani dan menerapkan sebagian pula dari sikap mereka yang sudah disemayamkan di TMP, tak terbayangkan dampaknya pada akselerasi dan ketertiban kehidupan kita berbangsa. Itulah yang mestinya membuat kita merinding ketika mengunjungi TMP.

Sementara upacara ziarah berlangsung khidmat, roda kehidupan sebagian besar warga masyarakat di luar TMP tetap berjalan sebagaimana biasa.

2 komentar:

  1. Setuju pak. Saat ini kalau liat di poster-poster disebutkan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya. Lebih dari itu, bangsa yang besar adalah mereka yang dapat mewarisi sifat-sifat dan jiwa kepahlawanan itu sendiri.

    BalasHapus
  2. Kayaknya kita makin luntur dalam menghargai jasa para pahlawan. peringatan makin kurang gema dan makna. Mudah2an bisa kita gelorakan kembali semangat kejuangan yang sesuai dengan zaman ini.

    BalasHapus